Jumat, 05 Oktober 2012

Bahasa dan Industri Radio


Indonesia

240 Juta jiwa dengan 726 bahasa dan 719 bahasa masih digunakan oleh penuturnya. Namun, pada akhir abad 21, diperkirakan hanya 10 persen dari bahasa daerah yang masih bisa bertahan. Mengapa?

http://www.tempo.co/read/news/2011/12/16/079372002/169-Bahasa-Etnis-di-Indonesia-Terancam-Punah

Penyebab
Di antaranya kondisi masyarakat yang multietnik sehingga terjadi kontak antar bahasa sehingga bahasa yang satu lebih sering digunakan daripada bahasa yang lain. (Tondo, 2009: 278). Perkembangan media massa yang begitu pesat saat ini di masyarakat juga turut mempengaruhi berkurangnya penutur bahasa daerah.

”Kami sangat tekankan kepada pengelola radio siaran khususnya yang mengambil format siaran anak muda, agar tidak kebablasan menggunakan bahasa siaran dengan logat Betawi. Itu jelas tidak fair, karena mereka bersiaran di daerah,” 
Sukri Aruman, Wakil Ketua KPID NTB di Mataram, Sabtu, 19 Februari 2011.

Kejadian seperti ini juga dialami oleh beberapa daerah di Indonesia. Stasiun radio yang bersegmen pendengar usia remaja memperdengarkan bahasa Jakarta dari pada bahasa daerah di mana radio itu berada.

http://www.kpi.go.id/component/content/article/14-dalam-negeri-umum/2849-radio-lokal-sebaiknya-gunakan-bahasa-daerah

Karena usia muda lebih haus akan hiburan dan terbuka dengan hal baru. Ini yang dimanfaatkan oleh para pengelola stasiun radio. Hampir di semua kota di Indonesia memiliki stasiun radio yang bersegmen pendengar usia muda. Pendekatan mereka terhadap usia muda ini hampir sama yakni dengan menggunakan istilah bahasa yang ada di Jakarta dalam siaran mereka, yang dianggap dapat menjadi daya tarik pendengar muda. Di lain pihak pendengar usia muda adalah mereka yang perlu mengenal lebih banyak tentang bahasa daerah. Selama di sekolah mereka menggunakan bahasa Indonesia dengan guru mereka. Di rumah mereka ada yang masih menggunakan bahasa daerah dan bahasa Indonesia.

Para generasi muda perlu untuk mengenal dengan baik bahasa daerah mereka agar bisa mengenal budaya mereka sendiri. Apalagi sebagian besar bahasa daerah di Indonesia tidak terdokumentasi karena lebih banyak budaya lisan. Simbol dan nilai dari suatu budaya. Bahasa merupakan komponen budaya yang sangat penting yang dapat mempengaruhi penerimaan, perilaku, perasaan dan kecenderungan untuk menanggapi dunia sekeliling (Liliweri, 2002: 151).

Siaran Berjaringan

Siaran radio berjaringan ini menjadi strategi pemilik grup radio di Jakarta untuk menjangkau pendengar lebih luas lagi. Beberapa alasan obyektif terbentuknya stasiun radio berjaringan di antaranya karena selain untuk ekspansi bisnis ke daerah, juga karena radio-radio di daerah yang mengalami krisis keuangan sehingga mudah diakuisisi menjadi jaringan radio Jakarta (Masduki, 2004: 32). Kontrak kerjasama yang telah dilakukan antara radio pusat di Jakarta dengan radio jaringan di daerah bisa membatasi kreatifitas siaran radio daerah. Mereka bisa siaran program lokal dengan ijin radio pusat. Akibatnya kejeniusan lokal dan kreatifitas lokal dalam program siaran sulit berkembang (Morissan, 2008: 115-116).

Lima Kelompok Besar Industri Radio

Penutup

Bahasa bagian dari kebudayaan. Jika bahasa hilang dari masyarakat maka punah pula kearifan lokal budaya suatu daerah.  Media radio bisa lebih berperan untuk menjaganya, karena radio adalah media yang mengandalkan suara dan bahasa tutur. Bukan sebaliknya yang  justru mempercepat hilangnya bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar